Senin, 28 Mei 2018

Makalah Pasar Oligopoli


PASAR OLIGOPOLI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar merupakan suatu tempat dimana bertemunya penjual dan pembeli guna melakukan transaksi secara langsung maupun tak langsung. akan tetapi, pasar tidak selamanya selalu diartikan sebagai pasar dimana tempat penjual yang selalu berdampingan. Karena pengertian diatas hanyalah pengertian luas dari pasar pada umumnya. pasar kadangkalanya diartikan hanya ada seorang atau sekelompok orang yang bersekutu untuk menguasai pasar tersebut. Karena dari beberapa pengertian itulah pasar dapat digolongkan dari beberapa jenisnya. untuk itulah kami akan membahas salah satu bentuk pasar tersebut yaitu pasar oligopoli.

B. Tujuan

Dalam membuat sesuatu pasti kita memiliki tujuan. adapun tujuan kami dalam membuat makalah ini yaitu disamping menambah wawasan tentang pasar kami juga akan mengenalkan pada teman- teman atau pembaca makalah bagaimana bentuk pasar oligopoli itu sebenarnya dan kenapa pasar oligopoli itu ada.







C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
a. Apa pengertian pasar oligopoli ?
b. Apa karakteristik pasar oligopoli ?
c. Bagaimana Ciri-ciri Pasar Oligopoli dan apa barang yang dihasilkan ?
d. Bagaimana Maksimasi keuntungan oligopolis dalam menjalankan sistem kerjanya ?
e. Apa kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli ?
f. Apa sifat- sifat pasar oligopoli ?
g. Apakah ada dampak negatif dari pasar oligopoli

















BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Oligopoli

Teori oligopoli memiliki sejarah yang cukup panjang. Istilah oligopoly pertama kali digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11. Dalam karya tersebut dikatakan bahwa harga tidakharus berada pada tingkat kompetisi ketika perusahaan di pasar lebih dari satu.Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les priciples mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya.

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoli. Oligopoli, yaitu keadaan dimana hanya ada beberapa (misal: antara 2 - 10) perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerjasama. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Perusahaan- perusahaan yang beroperasi pada pasar oligopoly walaupun menghasilkan produk yang homogen, masih dapat mempengaruhi harga yang berlaku dipasar dan perusahaan memperhatikan berkonsentrasi pada keputusan harga dan jumlah barang yang diproduksi atau dijual, namun juga mempertimbangkan aspek yang lain, yaitu reaksi yang akan dilakukan oleh perusahaan pesaing terhadap setiap kebijakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Di pasar ini, keputusan harga berada di segelintir pemain, walaupun berada di banyak pemain. Sebagai price leaders, segelintir pemain ini bisa membuat skema sebagai berikut:
• Perusahaan oligopoli berkonspirasi dan berkolaborasi untuk membuat harga monopoli dan mendapatkan keuntungan dari harga monopoli ini
• Pemain oligopoli akan berkompetisi dalam harga, sehingga harga dan keuntungan menjadi sama dengan pasar kompetitif
• Harga dan keuntungan oligopoli akan berada antara harga di pasar monopoli dan pasar kompetitif
• Harga dan keuntungan oligopoli tak dapat ditentukan, indeterminate.

B. Karakteristik Pasar Oligopoli

1. Terdapat Beberapa Penjual (Few Sellers) Hanya terdapat beberapa penjual yang ada di pasar. Hal ini menunjukkan bahwa pangsa pasar masing-masing perusahaan di pasar cukup signifikan. Jumlah perusahaan yang lebih sedikit dibanding pasar
persaingan sempurna ataupun persaingan monopolistic disebabkan oleh terdapatnya hambatan masuk ke dalam pasar.


2. Saling Ketergantungan (Interdependence)
Pada struktur pasar persaingan sempurna maupun persaingan monopolistis, keputusan perusahaan atas harga dan kuantitas hanya mempertimbangkan tingkat permintaan di pasar dan biaya produksi yang dikeluarkan. Sementara di pasar oligopoli, keputusan strategis perusahaan sangat ditentukan oleh perilaku strategis perusahaan lain yang ada di pasar. Bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan berdasarkan,
a. Sejumlah besar perusahaan-perusahaan dominan, dengan beberapa yang kecil lainnya,
b. Suatu produk yang distandarisasikan maupun dibedakan,
c. Kekuatan dari perusahaan-perusahaan dominan terhadap harga, namun ketakutan akan pembalasan,
d. Hambatan-hambatan secara teknologi dan ekonomi untuk menjadi suatu perusahaan yang dominan,
e. penggunaan persaingan non harga yang ekstensif akibat ketakutan akan perang harga.

Suatu bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan berdasarkan kehadiran beberapa perusahaan yang dominan. Disana mungkin terdapat sejumlah besar perusahaan-perusahaan kecil, tetapi hanya perusahaan besar yang memiliki kekuatan untuk membalas. Ini berakibat dalam suatu pemusatan industri tinggi dimana hanya 2 sampai 10 perusahaan dengan pangsa pasar yang besar.

Contohnya: Industri bensin merupakan oligopoli di Amerika Serikat: dia didominasi oleh beberapa perusahaan raksasa seperti Exxon, Mobil, Chevron dan Texaco. Akan tetapi, harap dicatat bahwa banyak perusahaan kecil yang berada dalam pasar tersebut: pompa-pompa bensin independen kecil yang hanya berjualan dalam satu kota atau hanya dalam suatu wilayah terbatas.

Penyebab-penyebab yang paling dikenal untuk pemusatan yang tinggi dalam pasar-pasar bentuk oligopoli adalah
• skala ekonomis yang ada dalam produksi barang-barang tertentu,
• siklus-siklus bisnis yang menyingkirkan pesaing-pesaing lemah
• keuntungan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung
• hambatan-hambatan lainnya seperti perkembangan teknologi dan periklanan. Laba dari perusahaan-perusahaan dalam oligopoli ditentukan persis dalam cara yang sama dengan bentuk-bentuk pasar lainnya: dari kuantitas optimum dimana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal, harga ditentukan dari kurva permintaan serta biaya unit terhadap rata-rata kurva total biaya. Bagaimanapun juga, penentuan ini mungkin dipengaruhi oleh kurva permintaan yang bengkok. Lebih lanjut lagi, dalam suatu oligopoli yang kolusif, seluruh perusahaan bertindak seakan-akan mereka membuat satu monopoli dan keluarannya dibagi diantara perusahaan-perusahaan.

C. Ciri-ciri Pasar Oligopoli dan barang yang dihasilkan

Ciri-Ciri Oligopoli
1. Terdapat beberapa penjual/produksen yang menguasai pasar
2. Barang yang diperdagangkan homogeny
3. Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk dalam pasar
4. Satu diantara para oligopolies merupakan price leader
5. Barang- barang dihasilkan Adapun barang- barang yang dihasilkan oleh pasar oligopoli antara lain :
a. Barang standar, banyak dijumpai pada industri oligopoli yang menghasilkan bahan mentah (misal aluminium) dan bahan baku (misal semen, bahan bangunan)
b. Barang berbeda corak (differentiated product), pada umumnya dijumpai pada industri yang menghasilkan barang akhir (rokok, shampo)
c. Dampak negatif oligopoli terhadap perekonomian:
• Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
• Timbul inifisiensi produksi
• Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
• Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
• Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoly
• Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
• Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.

D. Maksimasi Keuntungan Oligopolis Dalam Menjalankan Sistem Kerjanya

Dalam menjalankan kerjanya pasar oligopoli memperoleh maksimasi keuntungan. Perolehan maksimasi keuntungan tersebut diperoleh dari :
a. Dicapai pada tingkat output dan harga dimana dipenuhi kondisi MC = MR
b. Karena ada saat-saat MR bergerak vertikal maka harga bersifat tetap (rigid) dan cenderung berada pada harga yang ditetapkan pada permulaannya

E. Kelebihan dan kekurangan pasar oligopoly

Adapun kelebihan dan kekurangan dalam pasar oligopoli yaitu sebagai berikut :

Kelebihan Pasar Oligopoli
1. Terdapat sedikit pemjual karena memerlukan investasi besar
2. Penjual sedikit sehingga dapat mengendalikan harga
3. Bila terjadi persaingan harga, konsumen diuntungkan

Kelemahan Pasar Oligopoli
1. Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk kepasar oligopoli kerena investasi tinggi
2. Akan terjadi perang harga
3. Produsen bisa kerjasama ( Kartel )
Kartel adalah suatu perjanjian resmi diantara beberapa perusahaan dalam oligopoli. Perjanjian tersebut menetapkan harga yang akan dibebankan seluruh perusahaan dan sering menetapkan kuota atau pangsa pasar dari berbagai perusahaan. Kartel adalah ilegal di sebagian besar negara-negara dunia. OPEC adalah contoh utama dari kartel. Dia timbul karena dia berada diluar pengendalian suatu negara individual




F. Sifat- sifat pasar oligopoly

Adapun Sifat-sifat pasar oligopoli :
• Harga produk yang dijual relatif sama
• Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
• Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
• Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

G. Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli

Ada dua faktor penting yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli yaitu sebagai berikut:
a. Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk dan peralatan mesin umumnya berstruktur oligopoli. Teknologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Dalam industri mobil, untuk satu jenis, skala efisiensi baru tercapai jika produksi mobil minimal 50.000 sampai 100.000 unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga jenis mobil saja, output minimal seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya bila biaya produksi per mobil puluhan juta rupiah, maka dana yang dibutuhkan untuk memproduksi sebanyak ratusan miliyar rupiah per tahun. Jika dihitung dengan biaya investasi awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil harus menyiapkan dana triliunan rupiah.

Keadaan tersebut merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit produsen.

b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan persaingan monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam industri oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.


H. Hambatan Dalam Persaingan Oligopoli

Biasanya perusahaan yang bermain dalam persaingan oligopoli adalah perusahaan yang telah mapan, baik dari segi pengalaman, modal, sumber daya (manusia dan bahan baku) serta teknologi. Oleh karena itu, untuk persaingan oligopoli agaknya sukar bagi perusahaan baru untuk memasukinya, terutama pada persaingan yang didalamnya terdapat kesepakatan/kartel.
Adapun hambatan-hambatan itu diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Skala Ekonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para pendatang baru.

b. Ongkos Produksi yang Berbeda
Perusahaan bisa menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada tetap menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya, sementara bagi perusahaan baru hal itu dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan produksi langsung (misalnya biaya pendidikan karyawan agar menjadi terampil).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWAfEpvN5BgY_dqtPAkQReUAzbkc1DSliRpuETenboLMvjA31BCXR-p66Y7wFxj1_Gxk7GKcvn3sEC1ffTAZoA4DP_MveTub-QaA5alKdQSBPLEsNUcNfRNf1xlnRKX7ovTq-wIWKRFgw/s1600/untitled.bmp


Gbr. Oligopoli Profits
I. Jenis-jenis Pasar Oligopoli
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Pasar Oligopoli Murni (Pure Oligopoly)
Jenis ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral.
b. Pasar Oligopoli dengan Pembedaan (Differentiated Oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.


J. Upaya untuk Mengatasi Pasar Oligopoli

Untuk mengatasi dampak negatif pasar oligopoli, maka pemerintah memberikan kebijakan sebagai berikut :
1. Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar dan ikut menciptakan persaingan, seperti masuknya Petronas dan Shell.
2. Memberlakukan undang-undang anti kerjasama antar produsen, yaitu dengan di berlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun 1999.

Untuk mengawasi persaingan usaha di Indonesia, pemerintah telah membentuk satu badan independen yaitu Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang di singkat dengan KPPU. Dengan adanya KPPU di harapkan dampak negative oligopoly dapat di hindari.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pasar oligopoli itu adalah suatu pasar dimana bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area yang memiliki karakteristik tersendiri.

B. Saran dan kritik

Kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan mungkin dalam pembahasan diatas terdapat kekurangan atau tidak sesuai dengan temanya maka dari itu kami selaku tim penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman- teman ataupun pembaca makalah ini.













DAFTAR PUSTAKA


Endang S, Dkk, 2003. Ekonomi Mikro Pengantar, Penerbit: Bagian __________Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta.

Indrastuti. 2007. Pasar Oligopoly. Jakarta: Sinar Grafika Jakarta.

Nuraini, Ida, 2005. Pengantar Ekonomi Mikro, Cetakan ke empatPenerbit: UMM Pres, Malang.

Nopirin, 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, Penerbit: BPFE, Yogyakarta.

Ritonga M.T dan Yoga Firdaus. 2007. Ekonomi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta Aneka Gamma.

http://eki-blogger.blogspot.com/2012/09/pasar-oligopoli.html




Makalah Pasar Persaingan Monopolistik


BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Manusia hidup tidak lepas dari berbagai hal yang disebut kebutuan sehari-hari. Mulai dari kebutuhan primer (kebutuhan yang paling utama atau kebutuhan tingkat satu seperti pangan, sandang dan papan), kebutuhan sekunder (kebutuhan tingkat dua setelah kebutuhan primer seperti peralatan mandi, obat-obatan dan alat tulis), sampai kebutuhan tersier (kebutuhan tingkat tiga setelah kebutuhan primer dan sekunder seperti kendaraan, radio, dan alat rias wajah). Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, manusia dapat mengandalkan hasil alam kemudian mengolahnya menjadi barang yang memiliki daya guna lebih. Selain memanfaatkan hasil alam, manusia juga menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penunjangnya.

Namun seperi yang kita ketahui, tidak semua manusia memiliki keahlian atau kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat Indonesia pernah melalui zaman dimana mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan barter. Namun sistem barter kurang efektif karena barang yang menjadi objek barter memiliki nilai tukar yang tidak sama. Oleh karena itu diciptakanlah alat tukar yang disebut uang. Uang yang digunakan sampai saat ini adalah uang berbentuk uang kertas dan uang logam. Mata uang yang menjadi mata uang di Indonesia adalah rupiah.

Adanya uang membuat manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan menghasilkan barang kebutuhan, membuka sistem jual beli atau berdagang. Para pedagang atau produsen menjual barang atau jasa kepada para pembeli atau konsumen. Seiring dengan bertambah banyaknya produsen maka dibentuklah suatu sistem yang disebut pasar. Pasar adalah adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Pasar terbagi menjadi dua yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna terbagi lagi menjadi tiga yaitu pasar monopoli, pasar oligopoli dan pasar monopolistik.

Pasar  di Indonesia didukung oleh sumber daya alam yang melimpah  yang memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak sehingga dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik. Dalam makalah ini, penulis makalah akan membahas lebih rinci mengenai pasar monopolistik.


1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah seperti berikut :

1.      Bagaimana penjelasan  mengenai pengertian pasar persaingan monopolistik?

2.      Bagaimana terbentuknya pasar monopolistik?

3.      Bagaimana ciri-ciri dan karakteristik dari pasar persaingan monopolistik?

4.      Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari pasar monopolistik?


1.3  Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1.      Menjelaskan pengertian pasar persaingan monopolistik

2.      Menjelaskan bagaimana terbentuknya pasar persaingan monopolistik

3.      Menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik pasar persaingan monopolistik

4.      Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari pasar monopolistik


1.4  Landasan Teori

1.      Teori Pasar

2.      Teori Pasar Persaingan Monopolistik


1.5  Manfaat

1.      Bagi penulis : memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi 1

2.      Bagi pembaca           : menambah wawasan tentang pasar monopolistik



BAB II

LANDASAN TEORI


2.1          Teori Pasar

2.1.1        Definisi Pasar

Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang ataupun jasa. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan pasar, karena seperti yang kita ketahui,  di pasar lah barang kebutuhan manusia tersedia. Beberapa ahli menguraikan definisi pasar, berikut beberapa diantaranya :

1)      Menurut Stanton, pasar adalah tempat bagi sekelompok manusia yang berkeinginan untuk membelanjakan uang yang dimilikinya sebagai bentuk kepuasan.

2)      Menurut H. Nystrom, pasar adalah suatu aktivitas yang salah satu pihaknya menyalurkan atau memberikan barang atau jasa kepihak lain. Pihak yang memberikan barang atau jasa disebut pihak pembeli sedangkan yang menyalurkan disebut pihak produsen.

3)      Menurut Philip dan Duncan, pasar adalah suatu langkah yang dipakai atau digunakan untuk menempatkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen yang bersifat tangible.


2.1.2        Jenis-Jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna :

1)      Pasar Monopoli        : pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang. Contohnya PT Kereta Api Indonesia

2)      Pasar Oligopoli        : pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan Otomotif Astra Indonesia.

3)      Pasar Monopolistik  : Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.


2.2          Teori Pasar Persaingan Monopolistik

2.2.1        Definisi Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.

          

2.2.2        Karakteristik Pasar Monopolistik

1.      Produk yang terdifferensiasi (Differensiasi Produk)

Differensiasi produk adalah usaha untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memberikan daya tarik baik langsung maupun tidak langsung kepada konsumen dibandingkan perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis ataupun yang berbeda.

2.      Jumlah perusahaan banyak dalam industri

Jumlah perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik banyak. Di Indonesia dapat dilihat begitu banyaknya merek pakaian dan sepatu. Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan tentang harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan lain, karena setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.

3.      Mudah masuk dan keluar

Laba super normal yang dinikmati perusahaan mengundang perusahaan pendatang untuk memasuki indsutri. Jika mereka mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi lebih besar. Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan monopolistik proses masuk keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya memperoleh laba normal.


2.2.3        Ciri-ciri Pasar Monopolistik

1.      Terdapat banyak penjual di pasar.

Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.


2.      Barang yang diproduksi dan diperjualbelikan berbeda corak (ukuran, mutu, dan satuan harga)

Apabila kita lihat secara fisik suatu produk , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat membedakan mana  produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang di  produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.

                                                          

3.      Perusahaan tidak memiliki kekuatan penuh untuk mempengaruhi harga dan menentukan harga

4.      Keluar masuk dalam pasar sangat mudah

5.      Kegiatan promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan.


2.2.4        Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar Monopolistik


Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasar monopolistik adalah sebagai berikut :

1)      Ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli

2)      Sumber daya alam yang melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang serupa tetapi memiliki keunggulan yang berbeda

3)      Differensiasi produk yang tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga


2.2.5        Memaksimumkan Keuntungan di Pasar Persaingan Monopolistik.


            Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.

            Pemaksimuman keuntungan terbagi menjadi dua yaitu pemaksimuman keuntungan jangka panjang dan jangka pendek.


2.2.5.1  Pemaksimuman keuntungan jangka panjang

            Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan dipasar.  Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal (MR<MC).

                                    2.2.5.2     Pemaksimuman keuntungan jangka pendek

            Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh laba diatas normal pada jangka pendek.






2.2.6        Keseimbangan jangka pendek dan panjang pasar persaingan monopolistik.

Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super  normal. Keseimbangan jangka pendek perusahaan tercapai bila MR = MC, karena memiliki daya monopoli, walau terbatas, kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan yang bergerak dalam pasar monopoli.

Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Panjang

Dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.


2.2.7    Penilaian Ke Atas Pasar Monopolistik

            Di dalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian ke atas efek dari pasar bersifat persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.


2.2.8  Persaingan Bukan Harga
            Persaingan bukan-harga merupakan usaha-usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli atas barang yang diproduksikannya.

Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua jenis;

1.      Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi perusahaan-perusahaan lain.

2.      Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan


2.2.9   Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik

Kelebihan pasar monopolistik:

1.      Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.

2.      Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.

3.      Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.

4.      Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

 Kekurangan pasar monopolistik:

1.      Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.

2.      Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

3.      Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.



BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

                        Penulis menyusun makalah dengan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber. Sumber referensi penulis di dapat dari internet dan buku yang isinya menyangkut meteri pasar persaingan monopolistik. Selain itu, penulis juga menggunakan pemikiran dari penulis sendiri untuk dijadikan sumber dalam penulisan makalah.



BAB IV

PENUTUP


4.1  Simpulan

Simpulan dari makalah ini adalah :

1.      Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen) dengan barang yang diperjualbelikan bersifat homogen. Meskipun homogen, namun dengan merk dan keunggulan masing-masing yang berbeda.

2.      Pasar monopolistik timbul karena ketidakpuasan akan pasar persaingan sempurna dan monopoli, sumber daya alam yang tersedia melimpah dan differensiasi produk yang tidak terlalu tinggi.


4.2  Saran


Berdasarkan makalah yang telah disusun, penulis menyarankan :

1.      Bagi konsumen yang akan melakukan kegiatan konsumsi dari pasar persaingan monopolistik sebaiknya memilah-milah barang atau jasa yang terbaik sebelum membeli barang atau membayar jasa.

2.      Sebaiknya pembaca memilih produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan.






DAFTAR PUSTAKA

http://shandrakatherine.wordpress.com/2012/09/19/struktur-pasar-pasar-persaingan-monopolistis-pasar-oligopoli/

   www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp…/karakteristiK.html

Raharja,Pratama dan Manurung Mandala. “Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar”. Edisi keempat. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : 2010



=====================================================================

Bagi yang ingin download :


KLIK DISINI

atau

KLIK DISINI


NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 
banner

Delivered by FeedBurner